Puluhan pesepeda Kota Magelang ikut kegiatan ‘bersepeda bersama dan doa bersama untuk perdamaian’. Hujan yang mengguyur Kota Magelang tidak menyurutkan semangat mereka untuk menyerukan perdamaian, terutama di Gaza.
Pada kegiatan yang berlangsung Jumat Malam (27/6), mereka mengenakan atribut Palestina dan berkaos putih. Puluhan pesepeda yang tergabung dalam Komunitas Magelang NR berkumpul di Tugu Aniem, melakukan doa bersama untuk perdamaian.
Carwin Deviantoro, koordinator acara mengungkapkan, kegiatan ini serentak dilaksanakan di kota kota lain di Indonesia, Antara lain Jakarta dan Yogyakarta dengan tema yang sama.
Dia menerangkan, Ride for Palestine bukan pawai kosong. Ini adalah pernyataan sipil. Ketika dunia politik gagal menuntaskan keadilan, masyarakat sipil harus mengisi celahnya.
‘’Sepeda kami bukan kendaraan perang, tapi kendaraan pesan. Kami tak bersenjata, tapi kami bersuara. Setiap kayuhan kami adalah bantahan terhadap lupa, dan penegasan bahwa diam adalah bagian dari kezaliman,’’ tegasnya.
Carwin melanjutkan, di tengah kota yang makin sesak dengan ketidakpedulian dan absurditas prioritas, kami ingin Palestina tidak lagi jadi isu musiman yang hanya ramai ketika trending. Palestina adalah luka dunia, dan kami tak mau jadi generasi yang pura-pura tak tahu,’’ tambahnya.
“Kami mengajak semua yang masih percaya pada nilai kemanusiaan untuk bergabung. Tanpa spanduk partai, tanpa kepentingan institusi. Cukup dengan sepeda, solidaritas, dan hati yang peduli. Karena Palestina tak butuh belas kasihan, tapi keberpihakan.
Karena dalam dunia yang terlalu biasa dengan ketidakadilan, mengayuh (sepeda red) bisa jadi bentuk perlawanan.
‘’Palestina tak hanya butuh doa, tapi juga suara,’’ tambah Siska Sriyoga, dari Komunitas MagelangBIKE yang turut kegiatan itu.
Komentar
Posting Komentar